Sabtu, 09 Agustus 2014

Cara Perbanyakan Tanaman dengan cara Menyambung.

Cara Menyambung tanaman.





Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling).






Beberapa alasan mengapa bibit tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) : lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama

Agar persentase keberhasilan pembuatan bibit sambung pucuk meningkat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan :

1. Pilih batang bawah dengan pertumbuhan yang sehat, seragam, dan vigor yang bagus, dengan diameter batang minimum 5 milimeter. Semakin sehat dan semakin vigor pertumbuhan batang bawah, persentase keberhasilan penyambungan akan semakin tinggi. Jika batang bawah terlihat kurus, kurang sehat, pertumbuhannya lambat, segerakan untuk repotting dengan menanamnya ke dalam polybag dengan ukuran yang lebih besar dan dengan menambahkan media tanam baru yang subur dan biarkan tumbuh sehat setidaknya sebulan sebelum siap untuk disambung

2. Gunakan silet baru (dipatah menjadi 2 bagian yang masing-masing mempunyai bidang yang tajam) untuk menghasilkan bidang iris yang halus tanpa serat , sekaligus menghindari memar batang akibat penggunaan pisau yang lebih tebal. Jika batang bawah terlanjur membesar, gunakan pisau tipis yang tajam dan terbuat dari bahan stainless steel. Selalu bersihkan silet/pisau sehabis dipakai dengan cara dicelupkan ke dalam air bersih (atau larutan alkohol) dan langsung dikeringkan dengan lap kain bersih agar getah yang menempel hilang. Pisau dengan getah yang menempel akan membuat bidang sayatan menjadi tidak rata dan berserat sehingga mengurangi bidang sentuh antara entres dengan batang bawah yang akhirnya akan mengurangi tingkat penyatuan (kompatibilitas) saat penyambungan berlangsung

3. Pilih entres dengan ukuran diameter yang sama besar atau sedikit lebih kecil dibanding diameter batang bawah, untuk mendapatkan bidang lekat yang sama baiknya. Jika entres berukuran lebih kecil, sisip dan posisikan entres pada salah satu sisi, sisi kiri atau sisi kanan saja, bukan tepat di tengah batang bawah. Dengan menempelkan entres yang lebih kecil di satu sisi saja, maka penyatuan kambium entres dengan kambium batang bawah pada sisi yang ditempelkan akan berlangsung semakin baik sehingga mampu meningkatkan persentase keberhasilan penyambungan

4. Jika diameter batang bawah berukuran jauh lebih besar dibanding diameter entres, belah batang bawah pada bagian sisi dekat kulit batang untuk mendapatkan bidang tempel yang mendekati ukuran diameter entres (sambungan berada di bagian sisi samping). Kulit dan kayu batang bawah yang dibelah di bagian sisi samping setidaknya akan berukuran lebih sempit dibanding jika yang dibelah adalah di bagian tengah batang bawah. Jangan lupa, lekatkan di salah satu sisi saja (kiri atau kanan saja) untuk menyatukan kambium batang atas dan batang bawah. Jika ukuran bidang iris di bagian samping ternyata sama besar, maka kemungkinan keberhasilan penyambungan juga akan semakin besar.

Persiapan entres pucuk yang dirompes daunnya 2 minggu sebelum ditempelkan





Tunas di ketiak daun yang bunting 2 minggu setelah perompesan daun




entres (batang atas) mangga "emperor" siap sambung ke batang bawah (rootstock) lokal



mata tunas yang bunting 4 minggu setelah perompesan daun 




5. Pada beberapa jenis tanaman (mangga, klengkeng misalnya), rangsang pertumbuhan tunas ketiak maupun tunas ujung pada entres dengan cara merompes semua daunnya setidaknya 2-3 minggu sebelum entres diambil dan disambungkan ke batang bawah (calon entres masih berada di pohon induk). Perompesan daun akan merangsang pertumbuhan tunas-tunas, baik tunas ketiak maupun tunas di ujung, sehingga tunas akan terpacu dan tumbuh lebih cepat saat penyambungan selesai dilakukan. Penyambungan yang menggunakan entres yang daunnya dirompes 2-3 minggu sebelum dipotong dan disambung akan membantu meningkatkan persentase keberhasilan penyambungan dibanding penggunaan entres yang baru dirompes daunnya sesaat sebelum disambungkan ke batang bawah

6. Sebaiknya lakukan proses penyambungan pada sore hari dengan beberapa pertimbangan : a. Suhu rata-rata harian pada sore hari umumnya lebih rendah dengan kelembaban yang sedikit meningkat, sehingga pada suhu yang lebih rendah tersebut, kambium pada bidang iris entres tidak cepat mengering, kambium entres masih segar saat bidang iris ditempelkan ke batang bawah. b. Laju penguapan (evaporasi) pasca penyambungan selepas sore hingga pagi di hari berikutnya juga berkurang, dengan demikian kondisi ini akan sangat membantu tanaman yang disambung untuk beradaptasi dengan cepat sehingga bidang sambung dapat menyatu dengan cepat pula tanpa harus terganggu oleh peningkatan laju evaporasi yang bisa menyebabkan kegagalan penyambungan


poin nomor 5 tersebut diatas, mempercepat proses penyatuan sehingga tunas langsung tumbuh






Sambung pucuk klengkeng ITOH, diameter batang bawah dan batang atas tergolong besar
sambungan dibuat sependek mungkin untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang pendek (dwarf)




contoh bibit grafting tanaman mangga berumur 10 bulan pasca sambung
dengan kompatibillitas (kesesuaian) batang atas dan batang bawah yang sangat baik.




Twitter: @M_Alpianor


Rabu, 06 Agustus 2014

Akuntansi (Neraca Lajur)

Neraca Lajur sebenar nya hanya untuk memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan. kolom neraca saldo diisi sesuai dengan yang ada pada neraca saldo setelah buku besar, kolom ayat jurnal penyesuaian diisi serupa pula dengan ayat jurnal penyesuaian menurut perkiraan-perkiraan. Neraca saldo setela penyesuaian diisi dengan melihat dari Neraca saldo dan Ayat jurnal penyesuaian. Jika ada perbedaan sisi antara kedua kolom neraca saldo dan ayat jurnal penyesuaian, maka nominal akan dikurangi, tetapi jika sisi antara kedua kolom, maka nominal akan dijumlah. jika dalam perkiraan tidak ada penyesuaian, maka langsung ditulis saja nominal yang tertera pada Neraca saldo setelah penyusutan. kedua sisi pada setiap kolom dijumlahkan, dan harus sama antara sisi debit dan sisi kreditnya
           Kolom perkiraan Rugi/ Laba akan diisi denga perkiraan Pendapatan dan Biaya-biaya (pada perusahaan jasa). Pendapatan, Pembelian barang dagangan, Retur penjualan maupun pembelian dan potongan penjualan maupun pembelian juga biaya-biaya (pada perusahaan jasa dan manufaktur). Jumlahkan kedua sisi, jika sisi debit lebih besar dari kredit maka perusahaan mendapat rugi. Jika sisi kredit yang lebih besar, perusahaan mendapat Laba.
           Kolom harga pokok produksi hanya ada pada perusahaan industri atau manufaktur, diisi dengan perkiraan yang berhubungan dengan proses produksi, pers barang dalam proses, dan bahan baku, serta biaya overhead pabrik.
           Kolom Neraca diisi dengan perkiraan aktiva, hutang, modal dan prive. perkiraan yang tidak dimasukan ke dalam kolom Harga pokok produksi dan Perkiraan rugi/laba.

contoh NERACA LAJUR :


Pengertian Komunikasi Verbal & Non Verbal beserta contoh.

Komunikasi VERBAL dan NON VERBAL

1. Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
2. Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
contoh :
a.Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.

b.Gerakantubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,

c.Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.

 d.Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).


copyright@ Muhammad.alpianor5@gmail.com